Rabu, 15 Februari 2023

Menulis Puisi dengan Trik Sederhana

Bismillahi rohmanirrohim

Alhamdulillah materi malam ini kebetulan yang menguntungkan karena sesuai dengan materi yang sedang saya ajarkan di sekolah yaitu Puisi. Saya yakin dalam pertemuan kali ini sangat membantu saya dalam menyampaikan materi puisi kepada siswa saya.

Pertemuan ke-17 nara sumbernya adalah Dr. Hj. E. Hasanah, M. Pd.  yaitu seorang pengajar di STAIS Kharisma Cicurug juga sebagai pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi. Beliau sudah menulis lebih dari 70 buku antologi salah satunya berjudul “Tantangan Pendidikan Abad ke-21”. Sungguh keren narasumber malam ini semoga bisa menularkan semangat dan prestasinya kepada peserta pelatihan. Tak kalah keren juga moderator malam ini yaitu bapak Sim Chung Wei biasa disapa Koko Sim seorang penulis yang sudah menulis 7 buah buku antologi.

Sebelum  menulis puisi alangkah baiknya kita mengetahui apa itu puisi?
Menurut KBBI puisi adalah

1.      Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, dan rima  dalam penyusunan larik dan baitnya;

2.      Gubahan dalam Bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;

3.      Sajak;

Sajak dalam puisi ada bermacam-macam yaitu:

a.      Bebas artinya puisi yang tidak terikat oleh rima, matra, jumlah larik dan jumlah suku kata dalam tiap larik;

b.      Berpola artinya puisi yang susunan lariknya berbentuk geometris (belah ketupat, jajaran genjang, bulat telu, tanda tanya, tanda seru dan lain-lain);

c.       Dramatik artinya puisi yang menekankan emosional atau situasi yang tegang;

d.      Lama artinya puisi yang belum dipengaruhi puisi barat (pantun, gurindam,syair, mantra, dan bidal);

e.      Mbeling artinya sajak yang membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan menegangkan

Menurut H,B. Jassin puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.

Adapun Unsur puisi terbagi dua yaitu unsur fisik dan batin. Dimana unsur fiksinya adalah

1.      Berbentuk baris dan baik

2.      Memiliki diksi (kata-kata indah dan memiliki kekuatan makna

3.      Memiliki majas dan irama

4.      Memilki rima(persamaan bunyi) yang memunculkan keindahan puisi

5.      Ada imaji/daya khayal

6.      Mengandung kata konotasi/kata yang tidak sebenarnya

Sedangkan unsur batin puisi adalah tema, amanat, dan sikap penyair

Puisi terdiri dari 3 jenis yaitu

1.      Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan tertentu seperti jumlah kata dan baris dalam tiap bait, rima dan irama serta pengarang yang tidak diketahui /anonim.

contoh:

a.      Pantun adalah puisi yang memiliki sajak a-b-a-b pada baitnya terdiri dari 4 baris dan setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata;

b.      Syair adalah puisi yang bersajak a-a-a-a dan berisikan nasihat atau cerita seorang tokoh;

c.       Karmina disebut juga pantun kilat karena terdiri dari 2 baris bersajak a-a-a-b, mengisahkan seorang pahlawan, mengandung dua hal yang bertentangan yaitu mengandung rayuan dan perintah;

d.      Talibun adalah pantun yang setiap baitnya terdiri jumlah baris yang genap lebih dari 4 baris, misalnya 6,8,10 dalam setiap bait.

e.      Seloka adalah pantun berkait dimana setiap baitnya terdapat keterkaitan.

f.        Gurindam adalah bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat berirama akhir a-a-a-a berisi nasihat;

g.      Mantra adalah doa sakral yang mengandung kekuatan gaib;

h.      Bidal adalah peribahasa dalam sastra Melayu berisi sindiran, peringatan, dan nasihat.

2.      Puisi baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan puisi lama (puisi bebas) tapi masih memiliki rima yang teratur.

3.      Puisi kontemporer adalah puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya lebih megutamakan isi dari pada bentuk.

Untuk karakter puisi menurut Widarmanto ada 14 yaitu

1.      Padat/sedikit kata

2.      Sublim/keindahan/ sentuhan estetis

3.      Sugestif/memengaruhi

4.      Asosiatif/ hubungan isi dan penulis

5.      Inovatif/kebaruan

6.      Konotatif/makna tidak sebenarnya

7.      Tifografi/bentuk yang khas

8.      Ekspresif/ mengungkapakan perasaan

9.      Emotif/emosi

10.  Kontemplatif/perenungan

11.  Intelek / kemampuan kognitif dan rasonal

12.  Imajinatif

13.  Personal dan sosial/ berawal dari perasaan personal tersentuh oleh rangsangan sosial

14.  Metaforis / membandingkan dua hal yang memiliki persamaan sifat

Berikut Jenis-jenis puisi berdasarkan isinya

1.      Balada: Jenis puisi yang bercerita/ mengisahkan tentang kehidupan

2.      Himne : Jenis puisi yang berisi pujian kepada Sang Pencipta

3.      Ode : Jenis puisi yang berisi sanjungan kepada seseorang yang berjasa

4.      Epigram : Jenis puisi yang berisi tuntunan atau petuah hidup

5.      Romansa : Jenis puisi yang berisi percintaan

6.      Elegi : Jenis puisi yang berisi kesedihan

7.      Satire: jenis puisi yang mengandung sindiran atau kritikan

 

Dalam menulis puisi sebaiknya mengikuti perkembangan dan selera dalam bentuk , isi, dan menggunakan diksi yang enak dibaca  serta mengena dihati. Pemilihan kata/diksi, rima , dan majas dalam puisi yang memengaruhi keindahan puisi. Diksi dalam puisi dapat ditentukan dengan memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran, kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi Sebenarnya diksi yang tepat itu adalah yang sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.

Menulis puisi boleh berdasarkan gagasan/ide, pengalaman atau hasil pengamatan dengan Langkah-langkah sebagai berikut :

a.      Menemukan inspirasi

b.      Menentukan tema dan kata kunci

c.       Menggunakan gaya Bahasa

d.      Memperhatikan diksi dan persajakan

e.      Menulis dengan segera

f.        Memberi judul puisi

Di akhir pertemuan narasumber meminta peserta membuat puisi dengan tema bebas dimana bagi puisi terbaik akan mendapatkan reward dari beliau. Karena semangat dan antusias yang tinggi begitu moderator membuak kunci group dalam sekian menit sudah puluhan peserta mengirimkan puisi hasil karyanya dengan harapan mendapat hadiah tanpa terkecuali saya.

Ada pun puisi yang saya buat adalah

Cinta Tak Terkendali

 

Cinta adalah anugerah Ilahi

Cinta adalah berkah

Cinta adalah kebutuhan

Cinta adalah hawa nafsu

 

Cinta adalah keinginan atas sesuatu benda

Cinta adalah keinginan atas seseorang

 

Keinginan memiliki

Keingina mengakui

Keinginan mengeksploitasi

Keinginan karena hawa nafsu

 

Cinta jadi berkah jika sesuai porsinya

Cinta jadi musibah jika operdosisnya

kecuali cinta kepada sang maha pemilik hati cinta sang khalik

 

Cita harus sesuai kondisi

Cinta harus sesuai kebutuhan

Cinta harus sesuai situasi

Cinta harus sesuai peruntukan

 

Cinta terkendali karena hati yang memposisikan sesuai aturan-Nya

Cinta tak terkendali karena hanya mengikuti si hawa nafsu

 

Wahai hati pemilik cinta

Sungguh engkau penentu, pemilih, penimbang, pemberi cinta

Tetaplah pemilik cinta sejati

Cinta tak terkendali oleh waktu dan kondisi

 

Semoga hati ini selalu memiliki cinta tak terkendali

Kepada pemilik jiwa dan raga Allah Maha Memiliki

 

 

 

Demikian hasil pertemuan ke-17 malam ini, banyak manfaat yang saya peroleh diantaranya semakin semangat menulis puisi. Semoga narasumber dan moderator serta tim solid KBMN 28 selalu diberikan kesehatan dan limpahan rezeki. Aamiin.

 

2 komentar: