Bismillahi
rohmanirrohim
Alhamdulillah materi malam ini kebetulan yang menguntungkan karena sesuai dengan
materi yang sedang saya ajarkan di sekolah yaitu Puisi. Saya yakin dalam
pertemuan kali ini sangat membantu saya dalam menyampaikan materi puisi kepada
siswa saya.
Pertemuan ke-17 nara sumbernya adalah Dr. Hj. E. Hasanah, M. Pd.
yaitu seorang pengajar di STAIS Kharisma
Cicurug juga sebagai pengawas Madrasah Aliyah di Kankemenag Sukabumi. Beliau sudah
menulis lebih dari 70 buku antologi salah satunya berjudul “Tantangan
Pendidikan Abad ke-21”. Sungguh keren narasumber malam ini semoga bisa
menularkan semangat dan prestasinya kepada peserta pelatihan. Tak kalah keren
juga moderator malam ini yaitu bapak Sim Chung Wei biasa disapa Koko Sim seorang
penulis yang sudah menulis 7 buah buku antologi.
Sebelum menulis puisi alangkah baiknya kita
mengetahui apa itu puisi?
Menurut KBBI puisi adalah
1. Ragam sastra yang bahasanya terikat
oleh irama, matra, dan rima dalam
penyusunan larik dan baitnya;
2.
Gubahan
dalam Bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga
mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus
lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3. Sajak;
Sajak dalam puisi ada bermacam-macam yaitu:
a. Bebas artinya puisi yang tidak
terikat oleh rima, matra, jumlah larik dan jumlah suku kata dalam tiap larik;
b. Berpola artinya puisi yang susunan
lariknya berbentuk geometris (belah ketupat, jajaran genjang, bulat telu, tanda
tanya, tanda seru dan lain-lain);
c. Dramatik artinya puisi yang
menekankan emosional atau situasi yang tegang;
d. Lama artinya puisi yang belum
dipengaruhi puisi barat (pantun, gurindam,syair, mantra, dan bidal);
e. Mbeling artinya sajak yang
membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan menegangkan
Menurut H,B. Jassin puisi adalah suatu karya sastra yang
diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan
terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Adapun Unsur
puisi terbagi dua yaitu unsur fisik dan batin. Dimana unsur fiksinya adalah
1. Berbentuk baris dan baik
2. Memiliki diksi (kata-kata indah dan
memiliki kekuatan makna
3. Memiliki majas dan irama
4. Memilki rima(persamaan bunyi) yang
memunculkan keindahan puisi
5. Ada imaji/daya khayal
6. Mengandung kata konotasi/kata yang
tidak sebenarnya
Sedangkan unsur
batin puisi adalah tema, amanat, dan sikap penyair
Puisi terdiri
dari 3 jenis yaitu
1. Puisi lama adalah puisi yang terikat
oleh aturan-aturan tertentu seperti jumlah kata dan baris dalam tiap bait, rima
dan irama serta pengarang yang tidak diketahui /anonim.
contoh:
a. Pantun adalah puisi yang memiliki
sajak a-b-a-b pada baitnya terdiri dari 4 baris dan setiap baris terdiri dari
8-12 suku kata;
b. Syair adalah puisi yang bersajak
a-a-a-a dan berisikan nasihat atau cerita seorang tokoh;
c. Karmina disebut juga pantun kilat
karena terdiri dari 2 baris bersajak a-a-a-b, mengisahkan seorang pahlawan,
mengandung dua hal yang bertentangan yaitu mengandung rayuan dan perintah;
d. Talibun adalah pantun yang setiap
baitnya terdiri jumlah baris yang genap lebih dari 4 baris, misalnya 6,8,10
dalam setiap bait.
e. Seloka adalah pantun berkait dimana
setiap baitnya terdapat keterkaitan.
f.
Gurindam
adalah bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat berirama
akhir a-a-a-a berisi nasihat;
g. Mantra adalah doa sakral yang
mengandung kekuatan gaib;
h. Bidal adalah peribahasa dalam sastra
Melayu berisi sindiran, peringatan, dan nasihat.
2.
Puisi
baru adalah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan puisi lama (puisi
bebas) tapi masih memiliki rima yang teratur.
3. Puisi kontemporer adalah puisi yang
sudah tidak menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya lebih megutamakan
isi dari pada bentuk.
Untuk karakter puisi menurut Widarmanto ada 14 yaitu
1. Padat/sedikit kata
2. Sublim/keindahan/ sentuhan estetis
3. Sugestif/memengaruhi
4. Asosiatif/ hubungan isi dan penulis
5. Inovatif/kebaruan
6. Konotatif/makna tidak sebenarnya
7. Tifografi/bentuk yang khas
8. Ekspresif/ mengungkapakan perasaan
9. Emotif/emosi
10. Kontemplatif/perenungan
11. Intelek / kemampuan kognitif dan
rasonal
12. Imajinatif
13. Personal dan sosial/ berawal dari
perasaan personal tersentuh oleh rangsangan sosial
14. Metaforis / membandingkan dua hal yang
memiliki persamaan sifat
Berikut Jenis-jenis
puisi berdasarkan isinya
1. Balada: Jenis puisi yang bercerita/
mengisahkan tentang kehidupan
2. Himne : Jenis puisi yang berisi
pujian kepada Sang Pencipta
3. Ode : Jenis puisi yang berisi
sanjungan kepada seseorang yang berjasa
4. Epigram : Jenis puisi yang berisi
tuntunan atau petuah hidup
5. Romansa : Jenis puisi yang berisi
percintaan
6. Elegi : Jenis puisi yang berisi
kesedihan
7. Satire: jenis puisi yang mengandung
sindiran atau kritikan
Dalam menulis puisi sebaiknya mengikuti perkembangan dan
selera dalam bentuk , isi, dan menggunakan diksi yang enak dibaca serta mengena dihati. Pemilihan kata/diksi,
rima , dan majas dalam puisi yang memengaruhi keindahan puisi. Diksi dalam puisi dapat
ditentukan dengan memperhatikan ketepatan kata dengan maknanya, kebenaran,
kecermatan, keserasian kata, dan kelaziman digunakan dalam puisi Sebenarnya
diksi yang tepat itu adalah yang sesuai dan mengikuti kaidah bahasa.
Menulis puisi
boleh berdasarkan gagasan/ide, pengalaman atau hasil pengamatan dengan Langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Menemukan inspirasi
b. Menentukan tema dan kata kunci
c. Menggunakan gaya Bahasa
d. Memperhatikan diksi dan persajakan
e. Menulis dengan segera
f.
Memberi
judul puisi
Di akhir
pertemuan narasumber meminta peserta membuat puisi dengan tema bebas dimana bagi
puisi terbaik akan mendapatkan reward dari beliau. Karena semangat dan antusias
yang tinggi begitu moderator membuak kunci group dalam sekian menit sudah
puluhan peserta mengirimkan puisi hasil karyanya dengan harapan mendapat hadiah
tanpa terkecuali saya.
Ada pun
puisi yang saya buat adalah
Cinta Tak Terkendali
Cinta adalah anugerah Ilahi
Cinta adalah berkah
Cinta adalah kebutuhan
Cinta adalah hawa nafsu
Cinta adalah keinginan atas sesuatu
benda
Cinta adalah keinginan atas seseorang
Keinginan memiliki
Keingina mengakui
Keinginan mengeksploitasi
Keinginan karena hawa nafsu
Cinta jadi berkah jika sesuai porsinya
Cinta jadi musibah jika operdosisnya
kecuali cinta kepada sang maha pemilik
hati cinta sang khalik
Cita harus sesuai kondisi
Cinta harus sesuai kebutuhan
Cinta harus sesuai situasi
Cinta harus sesuai peruntukan
Cinta terkendali karena hati yang
memposisikan sesuai aturan-Nya
Cinta tak terkendali karena hanya
mengikuti si hawa nafsu
Wahai hati pemilik cinta
Sungguh engkau penentu, pemilih,
penimbang, pemberi cinta
Tetaplah pemilik cinta sejati
Cinta tak terkendali oleh waktu dan
kondisi
Semoga hati ini selalu memiliki cinta
tak terkendali
Kepada pemilik jiwa dan raga Allah
Maha Memiliki
Demikian hasil pertemuan ke-17 malam ini, banyak manfaat yang
saya peroleh diantaranya semakin semangat menulis puisi. Semoga narasumber dan
moderator serta tim solid KBMN 28 selalu diberikan kesehatan dan limpahan
rezeki. Aamiin.
Masya Allah lengkap dan lansung jadi puisinya mantap
BalasHapusKereeen!
BalasHapus