Senin, 23 Januari 2023

Tips Mengatasi Writer's Blockn (Kesulitan Menulis) Yang Melanda

 


Bismillahi rohmanirrohim. 

Senin, 23 Januari 2023  adalah cuti bersama dimana rehat sejenak dari aktivitas belajar mengajar yang biasa kita lakukan setiap hari Senin. Mengajar bisa rehat tapi untuk belajar no way. Malam ini adalah pertemua ke-7 di pelatihan KBMN. Dengan narasumber yang sudah berpengalaman dan insyaallah ahli di bidangnya.

Ditta Widya Utami, S.Pd. adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Beliau adalah bu Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr., Seorang guru berprestasi dan sangat menginspirasi.memberikan materi malam ini yang bertema "Mengatasi Writer's Block"

Beliau ternyata sudah menulis dari SD dimulai dengan menulis diary beliau juga mengatakan bahwa menulis apa pun yang kita rasakan bisa menjadi self healing yang baik. Bahkan saat ini, beberapa psikolog ada yang menyarankan kepada para pasiennya untuk menulis sebagai salah satu cara mengatasi depresi.Waw ternyata menulis bisa mengatasi defresi, saya baru tahu malam ini. Rupanya kebiasaan menulis tersebut memberi banyak manfaat kepada beliau diantaranya jadi lebih kreatif dalam menulis dan menjawab essay.

Alasan menulis bermacam-macam ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Apa pun alasannya, aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya.

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Mari kita ingat bersama bahwa menulis adalah kata kerja. Artinya harus dilakukan baru ia akan bermakna. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yang tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dan lain-lain. Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan. Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya. Karena ...WB ini bisa menjangkit dalam hitungan detik, menit, hari, minggu, bulan, bahkan tahunan. Tergantung seberapa cepat kita menyadari dan mengatasinya.

Secara sederhana Writer's Block adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak. Istilah writer's block sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika. WB ini bisa terjadi berulang. Me-reinfeksi kita sebagai penulis. Itulah mengapa saya katakan WB ini sebagai "virus" yang sesekali bisa aktif bila kondisinya memungkinkan.

Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan?
Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya. Berikut adalah beberapa hal yang dapat mengakibatkan WB:

1. Mencoba metode atau topik baru menulis
    Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab sekaligus obat untuk      WB. Jadi penyebab jika: Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba            harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak          lekas  beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB. Jadi obat jika : Berkaitan dengan faktor              penyebab WB tersebut.

2. Stress
   Dalam Kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan         konflik.

3. Lelah fisik atau mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. 
    Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk, terserang WB deh. Mencoba        hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi. Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dengan           sebelumnya pasti menyenangkan. atau memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai     untuk refreshing.
    Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar                        bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk                      kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. Pada akhirnya, jika diteruskan insya Allah          bisa sekaligus mengatasi WB.

4. Terlalu perfeksionis
    Jika kita terlalu perfeksionis, terlalu memikirkan apakah tulisan saya sudah sesuai kaidah atau belum     makan percayalah tulisan kita tidak akan selesai-selesai. Jadi menulislah dengan tidak memikirkan        salah eja, salah ketik, koherensi dan sebagainya ternyata dalam dunia psikologi dikenal dengan               istilah   free writing   atau menulis bebas.

5. Waktu
    Cara mengatasi WB yang berkaitan dengan waktu dengan membuat skala prioritas dan jadwal                menulis. Cari dan kenali waktu emas  dalam menulis (karena tiap orang bisa berbeda). Bisa saja            menulis di kala subuh? Sebelum tidur? Saat jeda istirahat? Maka menulislah di waktu terbaik                  tersebut 

Yang paling sulit saat menulis menurut beliau adalah percaya dengan tulisan sendiri. Terkadang kita baru percaya tulisan kita baik, ketika ada orang yang berkomentar baik. Kita terlalu khawatir dengan penilaian orang lain, padahal sejatinya tak pernah ada manusia yang sempurna. Bahkan buku-buku best seller pun ada edisi revisinya, Cara mengatasinya dengan mengingat niat awal kita menulis. Mengingat kembali masa masa dimana kita menikmati proses menulis itu sendiri dan tentunya tak lupa berdoa.

Pertemuan kali ini dituutp dengan pepatah beliau "It doesn't matter how brilliant is your brain. If u do not speak up, it would be zero."

Mari, tuangkan dan sampaikan ide ide kita, pemikiran pemikiran kita, perasaan perasaan kita agar menjadi lebih bermakna.

Satu pesan yang mengena di hati saya yang disampaikan beliau yaitu menulis sesuai dengan minat kita atau yang kita kuasai. Karena satu tulisan yang bermanfaat atau menginspiy bagi satu orang, akan lebih baik daripada tulisan yang dibaca banyak orang tapi mudah dilupakan. Kemudian rutin mengikuti kegiatan, mensupport diri untuk terus menyelesaikan resume on time, saling blog walking memberi semangat seperti menyemangati diri  sendiri kemudian akhirnya... lulus berhasil memiliki buku karya sendiri. Aamiin ya robbal alaamiin.

Terima kasih kepada narasumber malam ini ibu Ditta Widya Utami, S.Pd. yang membuka mata pikiran dan semangat saya untuk lebih rajin menulis apa pun itu. Dan ibu Rallyanti, S.Sos. M.Pd. selaku moderator. Tak lupa terima kasih juga kepada tim solid KBMN gelombang 28 sehingga terlaksana pelatihan malam ini.

Salam literasi

21 komentar:

  1. Kudapan kita setiap 3 malam perminggu. Yu semangat yu

    BalasHapus
  2. Semangat literasi

    https://yamin19710813.blogspot.com/2023/01/mengatasi-writers-block-pertemuan-ke-7.html

    BalasHapus
  3. Wow.... Keren... sobat. Sangat profesional

    BalasHapus