Minggu, 20 November 2022

Literasi

 

LITERASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR


Tema : Guru Penggerak Literasi

 

 

Di saat teknologi semakin maju ternyata masih banyak siswa atau generasi muda bangsa yang tidak melek literasi. Sehingga kualitas baca mereka sangat buruk. Permasalahan ini membuat saya sebagai guru merasa belum berhasil mendidik siswa. Guru berperan sebagai penunjang pembelajaran anak termasuk di dalamnya memunculkan keinginan siswa dalam membaca, mencari informasi dan menulis. Sehingga, kemampuan literasi siswa akan meningkat.

Dalam menumbuhkan  minat siswa berliterasi guru harus memiliki cara atau langkah-langkah yang membuat siswa kepo/penasaran tentang suatu hal. Salah satu langkah yang dapat diambil guru adalah dengan menambah koleksi buku, membuat suasana perpustakaan, ruang baca jadi lebih nyaman, rapi, membuat jadwal kunjungan perpustakaan, membuat pojok – pojok literasi di kelas, musala, ruang tunggu, dan tempat strategis lainnya, mewajibkan siswa membaca 15 menit sebelum memulai, pembelajaran sejalan dengan aturan pemerintah yaitu pembiasaan membaca atau literasi setiap hari.

Koleksi buku bisa ditambah dengan meminta kepada rekan sejawat, alumni, siswa, dan penerbit. Dimana buku yang disumbangkan rekan-rekan, alumni, dan siswa diberi nama buku hibah untuk menbedakan dengan buku lainnya. Buku yang dibaca tidak melulu mengenai buku pelajar saja tetapi buku – buku yang bisa menarik minat siswa untuk membaca yaitu bisa berupa komik, novel, cerpen, kumpulan dongeng, biografi, majalah dan lain sebagainya.

Kondisi atau kondisi perpustakaan juga sangat mempengaruhi kegiatan literasi, jika perpustakaan saja tidak nyaman untuk dikunjungi bagaimana siswa mau datang ke perpustakaan. Di sinilah salah stau peran guru bagaimana membuat perpustakaan itu nyaman, bersih, wangi, menarik sehingga membuat siswa mau dan betah diperpustakaan. Salah satu caranya dengan mengubah tata letak buku menjadi lebih menarik, dan rapi, membuat gambah-gambar menarik di dinding perpustakaan (grafiti). Setelah koleksi buku yang memadai, suasa yang nyaman selanjutnya membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan dari tiap kelas. Jika jadwal sudah ada guru penggiat literasi bekerja sama dengan wali kelas dan guru Bahasa Indonesia memberikan tugas saat kunjungan ke perpustakaan yaitu membuat resume dari buku yang mereka baca. Sehingga saat siswa ke perpustakaan tidak hanya ngadem, menghindar dari mata pelajaran yang kurang mereka sukai tetapi punya kewajiban untuk membaca dan membuat resume.

Memunculkan minat baca siswa melalui pojok-pojok literasi di kelas, musala, ruang tunggu yang dibuat sedemikian rupa dan menarik serta dilengkapi dengan koleksi buku yang menarik juga tentunya. Di kelas siswa juga bisa membuat pohon literasi dimana disetiap daun dari pohon literasi tersebut berisi nama, cita-cita, dan karakter baik/mulia yang harus diingat dan dilaksanakan oleh siswa tersebut.

Untuk kegiatan literasi yang dilakukan wajib bagi setiap siswa sebelum mulai pembelajaran setiap harinya. Dengan cara siswa membawa buku pribadi baik berupa buku fiksi (novel, cerpen, dongeng, fabel dan lain sebaginya) maupun buku nonfiksi (biografi).  Dari waktu 15 menit yang disediakan 10 menit untuk membaca dan 5 menit untuk menulis kembali apa yang mereka baca. Hasil tulisan mereka akan dicek seminggu sekali oleh walas dan sebulan sekali ditagih hasil literasi siswa baik berupa cerpen, puisi, pidato, komik, PPT dan lain-lain.

Sebagai wujud hasil literasi setiap hari Senin selesai upaca perwakilan dari kelas yang bertugas sebagai petugas upacara harus menampilan hasil literasi mereka. Dengan demikian diharapakan siswa akan lebih banyak membaca dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreatiftas mereka dalam berkarya dari hasil literasi mereka.

Sehingga dengan pembiasa tersebut diharapkan kemampuan literasi siswa akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya kemampuan literasi siswa maka semakin meningkat pula kemauan dan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran di sekolah.

Tentunya setiap usaha yang dilakukan siapapun perlu dukungan dari orang lain. Begitu juga dengan kegiatan literasi di sekolah tentunya memerlukan dukungan dari orang tua, kepala sekolah, rekan guru, dan warga sekolah lainnya agar kegiatan berjalan dengan baik.

Semoga dengan  adanya guru - guru penggerak literasi di setiap sekolah kemauan dan kemampuan literasi siswa setiap sekolah akan lebih baik yang juga akan meningkatkan kecerdasan bangsa tentunya.