LITERASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
Tema : Guru Penggerak Literasi
Di saat teknologi semakin maju ternyata
masih banyak siswa atau generasi muda bangsa yang tidak melek literasi.
Sehingga kualitas baca mereka sangat buruk. Permasalahan ini membuat saya sebagai
guru merasa belum berhasil mendidik siswa. Guru berperan sebagai penunjang
pembelajaran anak termasuk di dalamnya memunculkan keinginan siswa dalam
membaca, mencari informasi dan menulis. Sehingga, kemampuan literasi siswa akan
meningkat.
Dalam menumbuhkan minat siswa berliterasi guru harus memiliki
cara atau langkah-langkah yang membuat siswa kepo/penasaran tentang suatu hal. Salah
satu langkah yang dapat diambil guru adalah dengan menambah koleksi buku, membuat
suasana perpustakaan, ruang baca jadi lebih nyaman, rapi, membuat jadwal
kunjungan perpustakaan, membuat pojok – pojok literasi di kelas, musala, ruang
tunggu, dan tempat strategis lainnya, mewajibkan siswa membaca 15 menit sebelum
memulai, pembelajaran sejalan dengan aturan pemerintah yaitu pembiasaan membaca
atau literasi setiap hari.
Koleksi buku bisa ditambah dengan meminta
kepada rekan sejawat, alumni, siswa, dan penerbit. Dimana buku yang
disumbangkan rekan-rekan, alumni, dan siswa diberi nama buku hibah untuk
menbedakan dengan buku lainnya. Buku yang dibaca tidak melulu mengenai buku
pelajar saja tetapi buku – buku yang bisa menarik minat siswa untuk membaca
yaitu bisa berupa komik, novel, cerpen, kumpulan dongeng, biografi, majalah dan
lain sebagainya.
Kondisi atau kondisi perpustakaan juga
sangat mempengaruhi kegiatan literasi, jika perpustakaan saja tidak nyaman
untuk dikunjungi bagaimana siswa mau datang ke perpustakaan. Di sinilah salah
stau peran guru bagaimana membuat perpustakaan itu nyaman, bersih, wangi,
menarik sehingga membuat siswa mau dan betah diperpustakaan. Salah satu caranya
dengan mengubah tata letak buku menjadi lebih menarik, dan rapi, membuat
gambah-gambar menarik di dinding perpustakaan (grafiti). Setelah koleksi buku
yang memadai, suasa yang nyaman selanjutnya membuat jadwal kunjungan ke
perpustakaan dari tiap kelas. Jika jadwal sudah ada guru penggiat literasi
bekerja sama dengan wali kelas dan guru Bahasa Indonesia memberikan tugas saat
kunjungan ke perpustakaan yaitu membuat resume dari buku yang mereka baca.
Sehingga saat siswa ke perpustakaan tidak hanya ngadem, menghindar dari mata
pelajaran yang kurang mereka sukai tetapi punya kewajiban untuk membaca dan
membuat resume.
Memunculkan minat baca siswa melalui
pojok-pojok literasi di kelas, musala, ruang tunggu yang dibuat sedemikian rupa
dan menarik serta dilengkapi dengan koleksi buku yang menarik juga tentunya. Di
kelas siswa juga bisa membuat pohon literasi dimana disetiap daun dari pohon
literasi tersebut berisi nama, cita-cita, dan karakter baik/mulia yang harus
diingat dan dilaksanakan oleh siswa tersebut.
Untuk kegiatan literasi yang dilakukan
wajib bagi setiap siswa sebelum mulai pembelajaran setiap harinya. Dengan cara
siswa membawa buku pribadi baik berupa buku fiksi (novel, cerpen, dongeng,
fabel dan lain sebaginya) maupun buku nonfiksi (biografi). Dari waktu 15 menit yang disediakan 10 menit
untuk membaca dan 5 menit untuk menulis kembali apa yang mereka baca. Hasil
tulisan mereka akan dicek seminggu sekali oleh walas dan sebulan sekali ditagih
hasil literasi siswa baik berupa cerpen, puisi, pidato, komik, PPT dan
lain-lain.
Sebagai wujud hasil literasi setiap hari
Senin selesai upaca perwakilan dari kelas yang bertugas sebagai petugas upacara
harus menampilan hasil literasi mereka. Dengan demikian diharapakan siswa akan
lebih banyak membaca dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kreatiftas mereka dalam berkarya dari hasil literasi mereka.
Sehingga dengan pembiasa tersebut
diharapkan kemampuan literasi siswa akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya
kemampuan literasi siswa maka semakin meningkat pula kemauan dan kemampuan
siswa dalam menerima pelajaran di sekolah.
Tentunya setiap usaha yang dilakukan
siapapun perlu dukungan dari orang lain. Begitu juga dengan kegiatan literasi
di sekolah tentunya memerlukan dukungan dari orang tua, kepala sekolah, rekan
guru, dan warga sekolah lainnya agar kegiatan berjalan dengan baik.
Semoga dengan adanya guru - guru penggerak literasi di
setiap sekolah kemauan dan kemampuan literasi siswa setiap sekolah akan lebih
baik yang juga akan meningkatkan kecerdasan bangsa tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar