Bismillahi roh manirrohiim
Seorang petani harus memiliki cangkul/parang/arit dan alat
lainnya untuk bertani sama halnya dengan seorang guru harus memiliki alat atau
modal sebelum mengajar yang biasa dikatakan dengan bahan ajar yaitu prota,
prosem, ATP, Modul, buku, PPT, dan lain-lain.
Pada malam ini alhamdulilah dengan penuh cinta dan kasih
pemateri menyampaikan trik dan tips membuat/menulis buku ajar yang dipaparkan oleh ibu nan cantik
dan brilian Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. yang meraih predikat penulis terbaik versi perpusnas tahun 2023, didampingi oleh
seorang moderator tak kalah cantik yanitu ibu Mutmainah.
Dalam pembahasan membuat buku ajar ada 5 materi yang
akan dipaparkan oleh narasumber yaitu
1. Bahan Ajar
VS Buku Ajar
2. Pentingnya BA dalam pembelajaran
3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran
4. Cara Penulisan Buku Ajar
5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar
Dalam membuat buku seorang penulis harus
memiliki kreativitas yang tinggi, menguasai ilmu yang membuni, kaya akan
perbendaharaan Bahasa dan yang pasti punya komitmen untuk menulis. Sebelum memulai
untuk menulis buku ajar sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu bahan ajar
dan buku ajar?
Bahan ajar adalah
1. Bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa
dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau
pun tidak tertulis.
2. Bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak
tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan
peserta didik untuk belajar.
3. Bahan Ajar ada
beberapa jenis diantaranya
a.
Bahan ajar cetak :
Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf
b.
Bahan ajar mandiri
berupa Modul = BAJJ, Panduan = Petunjuk
= Pedoman, Atlas = Peta, dan Diagram = Poster
c.
Brosur = Leaflet
= Manual
d.
Bahan Ajar
non-Cetak : Internet = Web Based Courses = e-learning, CAI = Pembelajaran Berbantuan
Komputer, Slide, dan Video / TV Audio / Radio
Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar. Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).
Buku ajar sangat penting dalam pembelajaran bagi
seorang guru sebab :
1.
Guru lebih banyak
waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa;
2.
Siswa dapat
belajar sekalipun tidak ada guru;
3.
Siswa dapat
belajar kapan dan di mana saja;
4.
Siswa tidak
terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi;
5. Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi.
Mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN bahwa
pembelajaran itu harus memiliki tujuan, strategi, dan penilaian. Sedangkan syarat
minimal terjadinya pembelajaran adalah ada siswa/mahasiswa, ada materi, dan
pastinya ada guru/dosen.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh seorang
guru/dosen saat dan sudah membuat buku ajar diantaranya :
1. Seorang guru
memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhanya dalam mengajar yaitu dengan menata
buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang diampu;
2.
Mendapatkan promosi
dan kenaikan pangkat;
3.
Mendapatkan insentif;
4.
Mendapatkan finansial
berupa royalty;
5.
Menunjukkan Eksistensi
diri;
6.
Sebagai media berekspresi;
7.
Sebagai branding
personal atau institusi;
8.
Sebagai penguatan/pembuktian
ilmu yang dimiliki.
Guru adalah agen aktivis pembelajaran, peneliti dan pembelajar. Seorang penulis harus memiliki pengalaman dan memahami kurikulum dalam membuat RPS/silabus/ATP/modul sebagai desain pembelajaran yang akan menjadi buku ajar, buku modul, atau diklat kita. Karena guru juga sebagai peneliti maka akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, ini bahan untuk menjadi sebuah buku.
Sebelum menulis sebagikanya kita menentukan buku apa
yang akan kita tulis. Berikut jenis-jenis buku yang bisa dipilih saat menentukan
pilihan:
1.
Buku ajar
2.
Buku modul
3.
Diktat
4.
Petunjuk praktikum
5. Naskah tutorial
Jika buku yang kita tulis berdasarka hasil penelitian/pemikiran yang didukung oleh beberapa temuan sebelumnya yang bisa mendukung hasil penelitian secara ilmiah maka buku yang dihasilkan berupa buku referensi dan monograf.
Buku ajar dan buku teks memiliki ciri-ciri yang
berbeda, berikut perbedaan tersebut.
Buku Ajar |
Buku Teks |
1.
Ditulis dan
dirancang untuk digunakan siswa/mahasiswa. 2.
Menjelaskan
tujuan pembelajaran. 3.
Disusun
berdasarkan pola belajar yang fleksibel. 4.
Strukturnya
berdasarkan kompetensi yang akan dicapai. 5.
Ada pemberian
kesempatan latihan bagi mahasiswa. 6.
Selalu
memberikan rangkuman. 7.
Kepadatan
berdasarkan kebutuhan mahasiswa. 8.
Dikemas untuk
digunakan dalam pembelajaran. 9.
Mempunyai
mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa. 10.
Mencantumkan
petunjuk penggunaan buku ajar |
1.
Ditulis
terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas. 2.
Tidak selalu
menjelaskan tujuan pembelajaran. 3.
Disusun secara
linier. 4.
Strukturnya
berdasarkan logika bidang ilmu (content). 5.
Belum tentu
memberikan latihan bagi mahasiswa. 6.
Belum tentu ada
rangkuman. 7.
Materi buku
teks sangat. 8.
Dikemas untuk
dijual secara umum. 9.
Tidak ada
mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai. 10.
Tidak
memberikan petunjuk cara mempelajarinya. |
Dari perbedaan tersebut kita dapat memilih buku apa yang akan kita tulis berdasarkan keinginan atau kebutuhan siswa atau kebutuhan pribadi.
Dalam membuat buku ajar membutuhkan cara/
langkah-langkah yang tepat berikut cara/Langkah-langkah yang dimaksud.
1.
PENATAAN
INFORMASI (compilation text)
Guru/Dosen melakukan
kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan
RPS yang telah disusun
2.
PENGEMASAN
KEMBALI (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan
pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan
kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS.
3.
MENULIS SENDIRI
(starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri
berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu.
4. Kumpulkan seluruh
buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata
pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS.
5. Tentukan
bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain
yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. Kemudian foto kopi seluruh
bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. Pilihlah
hasil foto kopi tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.
6. Buatlah/tulislah
halaman penyekat bahan untuk setiap bahan /BAB.
7. Bahan-bahan yang
sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi
(selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada siswa /mahasiswa).
8. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.
Setelah menulis/membuat buku selanjutnya
adalah mengemas Kembali informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan
berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis
ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar
(digubah), kemudian ditambahkan:
a.
Kemampuan/kompetensi
yang akan dicapai.
b.
Petunjuk belajar
bagi mahasiswa.
c.
Latihan.
d.
Ringkasan.
e.
Umpan balik.
f. Evaluasi formatif.
Ada beberapa pertimbangan mengapa guru/dosen menulis
buku ajar diantaranya:
1.
Guru merupakan
pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).
2.
Guru mempunyai
kemampuan menulis.
3.
Guru memahami
kebutuhan siswa/mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.
Guru/dosen harus memahami prinsip-prinsip pemilihan
materi pada buku ajar. Prinsip-prinsip yang harus guru/dosen pahami adalah
1.
PRINSIP RELEVANSI
: Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi
upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir.
Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal
fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
2.
PRINSIP
KONSISTENSI/KEAJEGAN : Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan
akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari
taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam,
maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.
3. PRINSIP KECUKUPAN : Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Untuk sistematika pada buku ajar
biasanya tergantung dari penerbit, tetapi sebagai seorang guru/dosen juga
memiliki kesiapan untuk menata outline buku sendiri yaitu:
1.
BAB 1
Berisi : Pendahuluan
Penyajian
Penutup
Daftar Pustaka
Senarai (glossary)
Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata
֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi siswa/mahasiswa
֍ Identitas Mata pelajaran/ mata kuliah
֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi siswa/mahasiswa
֍ Capaian Pembelajaran Mata pelajaran/ mata kuliah
2.
BAB II
Berisi : Kemampuan Akhir
Indikator
Pendahuluan,
terdiri dari:
֍
Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang cakupan bab tersebut.
֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman yang
telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi siswa/mahasiswa.
Penyajian:
֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis materi)
dan diikuti dengan contoh-contoh.
֍
Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
֍ Tugas
dan Latihan yang dilakukan mhs setelah membaca uraian materi.
֍
Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.
Penutup,
terdiri dari:
֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan
Akhir.
֍ Umpan balik,
untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci
jawaban tes).
֍ Tindak
lanjut.
3.
DAFTAR PUSTAKA
4.
SENARAI, berupa
daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.
5.
DAFTAR INDEX
(jika diperlukan).
Buku bermutu yang bisa mengukur adalah masing-masing guru/dosen pengampu mata pelajaran, RPS yang dibuat itu dasarnya, sesuai kurikulum dan saat ini didukung bagaimana implementasi dengan merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide-ide guru tentunya yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa di mana siswa itu berada.
Seorang guru/dosen dapat mengkolaborasikan referensi yang dimiliki ke dalam buku ajar dengan cara mengambil cuplikan hasil penelitian atau materi yang sangat menarik di antara materi yang sudah di siapkan diangkat menjadi sebuah buku ajar. Sebagai contoh adalah buku yang membuat narasumber menang sebagai penulis terbaik tahun ini adalah hasil peneltian di kampus karena menarik saat itu perlu ilmu tentang belajar jarak jauh terutama ilmu BK yaitu bagaiman siswa/mahasiswa memiliki sikap menghormati/menghargai guru/dosen dalam belajar, yang beliau tulis kedalam sebuah buku bernovelty yang ada ruhnya.
Seorang guru/dosen bisa mengangkat salah satu rancangan yang sudah tersedia kemudian mengambil salah satu lau carikan teori nya, sebagai bahan referensi terkait keilmuan yang diambil sehingga jadilah buku ajar yang sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh siswa/mahasiswa karena guru/dosen mengangkat buku tersebut dari pengalaman guru/dosen itu sendiri di kelas. Luapan emosi dalam merancang buku itu akan mengikuti gaya pembuatan buku , sehingga buku akan tepat sasaran apa yang di butuhkan siswa/mahasiswa, karena yang lebih tahu kebutuhan siswa/mahasiswa adalah guru/dosen yang bersangkutan.
Buatlah buku berdasarkan
hasil observasi bahwa nilai kebutuhan buku tersebut yang akan menggunakan harus
sesuai, juga dilengkapi dengan penyebaran angket untuk kebutuhan buku selain
observasi dan wawancara terkait kebutuhan buku tersebut.
Buku yang kita tulis harus menyesuaikan dengan era
yang ada seperti saat ini era gadgeting yang lebih banyak menggunakan buku
milenial yang dapat kombain dengan materi yang sesuai.
Tulisan dibuat bersumber dari pelatihan KBMN 28 pada
hari Senin, 20 Februari 2023
Mantap Bu!
BalasHapus