Selasa, 21 Februari 2023

Tips dan Trik Membuat Buku Ajar

 

Bismillahi roh manirrohiim

Seorang petani harus memiliki cangkul/parang/arit dan alat lainnya untuk bertani sama halnya dengan seorang guru harus memiliki alat atau modal sebelum mengajar yang biasa dikatakan dengan bahan ajar yaitu prota, prosem, ATP, Modul, buku, PPT, dan lain-lain.

Pada malam ini alhamdulilah dengan penuh cinta dan kasih pemateri menyampaikan trik dan tips membuat/menulis  buku ajar yang dipaparkan oleh ibu nan cantik dan brilian Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. yang meraih predikat penulis terbaik  versi perpusnas tahun 2023, didampingi oleh seorang moderator tak kalah cantik yanitu ibu Mutmainah.

Dalam pembahasan membuat buku ajar ada 5 materi yang akan dipaparkan oleh narasumber yaitu

1. Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

2. Pentingnya BA dalam pembelajaran

3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran

4. Cara Penulisan Buku Ajar

5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Dalam membuat buku seorang penulis harus memiliki kreativitas yang tinggi, menguasai ilmu yang membuni, kaya akan perbendaharaan Bahasa dan yang pasti punya komitmen untuk menulis. Sebelum memulai untuk menulis buku ajar sebaiknya memahami terlebih dahulu apa itu bahan ajar dan buku ajar?

Bahan ajar adalah

1.    Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.

2.  Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.

3.    Bahan Ajar ada beberapa jenis diantaranya

a.      Bahan ajar cetak :  Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf

b.      Bahan ajar mandiri  berupa Modul = BAJJ, Panduan = Petunjuk = Pedoman, Atlas = Peta, dan Diagram = Poster

c.       Brosur = Leaflet = Manual     

d.      Bahan Ajar non-Cetak : Internet = Web Based Courses = e-learning, CAI = Pembelajaran Berbantuan Komputer, Slide, dan Video / TV Audio / Radio 

 

Sedangkan Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar. Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).

Buku ajar sangat penting dalam pembelajaran bagi seorang guru  sebab :

1.      Guru lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa;

2.      Siswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru;

3.      Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja;

4.      Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi;

5.      Siswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi.

Mengacu pada TRILOGI PEMBELAJARAN bahwa pembelajaran itu harus memiliki tujuan, strategi, dan penilaian. Sedangkan syarat minimal terjadinya pembelajaran adalah ada siswa/mahasiswa, ada materi, dan pastinya ada guru/dosen.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh seorang guru/dosen saat dan sudah membuat buku ajar diantaranya :

1.   Seorang guru memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhanya dalam mengajar yaitu dengan menata buku ajar sendiri sesuai mata pelajaran yang diampu;

2.      Mendapatkan promosi dan kenaikan pangkat;

3.      Mendapatkan insentif;

4.      Mendapatkan finansial berupa royalty;

5.      Menunjukkan Eksistensi diri;

6.      Sebagai media berekspresi;

7.      Sebagai branding personal atau institusi;

8.      Sebagai penguatan/pembuktian ilmu yang dimiliki.

 

Guru adalah agen aktivis pembelajaran, peneliti dan pembelajar. Seorang penulis harus memiliki pengalaman dan memahami kurikulum dalam membuat RPS/silabus/ATP/modul sebagai desain pembelajaran yang akan menjadi buku ajar, buku modul, atau diklat kita. Karena guru juga sebagai peneliti maka akan menghasilkan buku referensi, monograf, artikel ilmiah, ini bahan untuk menjadi sebuah buku.

Sebelum menulis sebagikanya kita menentukan buku apa yang akan kita tulis. Berikut jenis-jenis buku yang bisa dipilih saat menentukan pilihan:

1.      Buku ajar

2.      Buku modul

3.      Diktat

4.      Petunjuk praktikum

5.      Naskah tutorial

Jika buku yang kita tulis berdasarka hasil penelitian/pemikiran yang didukung oleh beberapa temuan sebelumnya yang bisa mendukung hasil penelitian secara ilmiah maka buku yang dihasilkan berupa buku referensi dan monograf.

Buku ajar dan buku teks memiliki ciri-ciri yang berbeda, berikut perbedaan tersebut.

Buku Ajar

Buku Teks

1.      Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mahasiswa.

2.      Menjelaskan tujuan pembelajaran.

3.      Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

4.      Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.

5.      Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.

6.      Selalu memberikan rangkuman.

7.      Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa.

8.      Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.

9.      Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.

10.  Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar

1.      Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.

2.      Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran.

3.      Disusun secara linier.

4.      Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).

5.      Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.

6.      Belum tentu ada rangkuman.

7.      Materi buku teks sangat.

8.      Dikemas untuk dijual secara umum.

9.      Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai.

10.  Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

Dari perbedaan tersebut kita dapat memilih buku apa yang akan kita tulis berdasarkan keinginan atau kebutuhan siswa atau kebutuhan pribadi.

Dalam membuat buku ajar membutuhkan cara/ langkah-langkah yang tepat berikut cara/Langkah-langkah yang dimaksud.

1.      PENATAAN INFORMASI (compilation text)

Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun

2.      PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)

Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS.

3.      MENULIS SENDIRI (starting from scratch)

Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu.

4.     Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS.

5.  Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. Kemudian foto kopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS. Pilihlah hasil foto kopi tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.

6.    Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap bahan /BAB.

7.   Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk  setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada siswa /mahasiswa).

8. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

Setelah menulis/membuat buku selanjutnya adalah mengemas Kembali informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM) Informasi tersebut disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:

a.      Kemampuan/kompetensi yang akan dicapai.

b.      Petunjuk belajar bagi mahasiswa.

c.       Latihan.

d.      Ringkasan.

e.      Umpan balik.

f.        Evaluasi formatif.

Ada beberapa pertimbangan mengapa guru/dosen menulis buku ajar diantaranya:

1.      Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu).

2.      Guru mempunyai kemampuan menulis.

3.      Guru memahami kebutuhan siswa/mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya.


 

Guru/dosen harus memahami prinsip-prinsip pemilihan materi pada buku ajar. Prinsip-prinsip yang harus guru/dosen pahami adalah

1.      PRINSIP RELEVANSI : Materi pembelajaran hendaknya ada hubungannya dan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai mahasiswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.

2.      PRINSIP KONSISTENSI/KEAJEGAN : Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai mahasiswa empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.

3.      PRINSIP KECUKUPAN : Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu mahasiswa menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Untuk sistematika pada buku ajar biasanya tergantung dari penerbit, tetapi sebagai seorang guru/dosen juga memiliki kesiapan untuk menata outline buku sendiri yaitu:

1.      BAB 1

Berisi : Pendahuluan

Penyajian

Penutup

Daftar Pustaka

Senarai (glossary)

Tinjauan Mata Pelajaran : Prakata 

֍ Petunjuk Penggunaan Buku Ajar bagi siswa/mahasiswa

֍ Identitas Mata pelajaran/ mata kuliah

֍ Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar

֍ Kegunaan Mata Kuliah bagi siswa/mahasiswa

֍ Capaian Pembelajaran Mata pelajaran/ mata kuliah

 

2.      BAB II

Berisi : Kemampuan Akhir

Indikator

Pendahuluan, terdiri dari:

֍ Deskripsi singkat berupa gambaran umum tentang cakupan bab tersebut. 

֍ Relevansi antara bab tersebut dengan pengalaman yang telah dimiliki mahasiswa atau manfaat bagi  siswa/mahasiswa.

 

Penyajian:    

֍ Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.

֍ Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.

֍ Tugas dan Latihan yang dilakukan mhs setelah membaca uraian materi.

֍ Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.

 

Penutup, terdiri dari:  

֍ Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan Kemampuan

       Akhir.

  ֍ Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci

       jawaban tes).

  ֍ Tindak lanjut.

 

3.      DAFTAR PUSTAKA

4.      SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan.

5.      DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

 

Buku bermutu yang bisa mengukur adalah masing-masing guru/dosen pengampu mata pelajaran, RPS yang dibuat itu dasarnya, sesuai kurikulum dan saat ini didukung bagaimana implementasi dengan merdeka belajar itu sangat dibutuhkan saat ini, kolaborasi kurikulum, seni merancang ide-ide guru tentunya yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa di mana siswa itu berada.

Seorang guru/dosen dapat mengkolaborasikan referensi yang dimiliki ke dalam buku ajar dengan cara mengambil cuplikan hasil penelitian atau materi yang sangat menarik di antara materi yang sudah di siapkan diangkat menjadi sebuah buku ajar. Sebagai contoh adalah buku yang membuat narasumber menang sebagai penulis terbaik tahun ini adalah hasil peneltian di kampus karena menarik saat itu perlu ilmu tentang belajar jarak jauh terutama ilmu BK yaitu bagaiman siswa/mahasiswa memiliki sikap menghormati/menghargai guru/dosen dalam belajar, yang beliau tulis kedalam sebuah buku bernovelty yang ada ruhnya.

Seorang guru/dosen bisa mengangkat salah satu rancangan yang sudah tersedia kemudian mengambil salah satu lau carikan teori nya, sebagai bahan referensi terkait keilmuan yang diambil sehingga jadilah buku ajar yang sangat menarik dan sangat dibutuhkan oleh siswa/mahasiswa karena guru/dosen mengangkat buku tersebut dari pengalaman guru/dosen itu sendiri di kelas. Luapan emosi dalam merancang buku itu akan mengikuti gaya pembuatan buku , sehingga buku akan tepat sasaran apa yang di butuhkan siswa/mahasiswa, karena yang lebih  tahu kebutuhan siswa/mahasiswa adalah guru/dosen yang bersangkutan.

Buatlah buku berdasarkan hasil observasi bahwa nilai kebutuhan buku tersebut yang akan menggunakan harus sesuai, juga dilengkapi dengan penyebaran angket untuk kebutuhan buku selain observasi dan wawancara terkait kebutuhan buku tersebut.

Buku yang kita tulis harus menyesuaikan dengan era yang ada seperti saat ini era gadgeting yang lebih banyak menggunakan buku milenial yang dapat kombain dengan materi yang sesuai.

Tulisan dibuat bersumber dari pelatihan KBMN 28 pada hari Senin, 20 Februari 2023


1 komentar: