Pagi-pagi sekali setelah tadarus
dan menyanyikan lalu Indonesia raya guru seni budaya meghimbau seluruh kelas 12
agar menyiapkan diri untuk penilaian ujian praktik Seni Budaya yang diadakan di
aula. Seluruh kelas 12 bersiap untuk kegiatan tersebut mulai dari menyiapkan
kostum, merias wajah, dan menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Guru Seni Budaya
memberikan kebebasan untuk memilih dan menampilkan tari apa saja sesuai dengan
kemampuan dan kesepakatan kelompok masing-masing. mulai dari tari tradisional sampai
modern dance.
Ada yang menggunakan kostum adat,
tari, dan modern. Mereka berusaha memberikan performa terbaik yang dipunya agar
mendapat nilai yang maksimal. Secara bergiliran mereka unjuk kebolehan dan kemampuan
mereka dalam menari. dari musik sendu, suka cita dan semangat terdengar secara
bergantian.
Adapun yang dinilai saat tampil yaitu
kekompakan tim, kerapian kostum, keserasi/kecocokan kostum tarian, keindahan dan
keruntutan gerakan, kesesuian gerakan dengan musik, dan ekspresi saat menari.
Ternyata siswa siswi sangat
lincah saat menari berbeda sekali saat mereka di dalam kelas ada yang masih
kaku dan malu-malu. Saat menari sifat dan kebiasaan itu hilang semua entah
kemana berganti dengan sifat anggun dan luwes gerakan tubuh mereka mengikuti
irama musik.
Rasa khawatir terpancar di wajah
mereka yang belum tampil sedangkan rasa lega dan bahagia terlihat di wajah yang
sudah tampil. Hal seperti itu wajar bagi siapa saja yang akan dan sudah tampil
di depan orang lain terutama di depan guru penilai.
Keseruan di aula tidak memengaruhi
kegiatan pembelajaran yang dilakukan kelas 10 di lantai 3, dan 4. Siswa dan
guru tetap melaksanakan KBM seperti biasa. Kecuali guru yang tidak memiliki jam
pelajaran bisa menyaksikan penampilan dari kelas 12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar