Senin minggu terakhir di bulan
Februari ini cuaca yang mendung ingin ku memanjakan diri di atas kasur dengan
hangatnya selimut menutup tubuh. Tapi apa daya kewajiban sudah menanti bertemu
berbagi ilmu dengan siswa tercinta.
Alhamdulillah sampai di sekolah hujan yang tadi gerimis
reda. Menapaki tiap-tiap anak tangga dari lantai 1 sampai dengan lantai 4 harus dijalani
dan dinikmati tiap hari.
Kebetulan hari ini saya akan
menyaksikan penampilan musikalisasi puisi kelas 10 PKM. Dengan senyum membingkai
wajah, saya masuk kelas dan menyapa siswa. Siswa 10 PKM merupakan siswa yang
kompak dalam segala hal. Seperti contohnya hari ini mereka kompak minta
penundaan penampilan musikalisasi puisi dengan alasan yang sama bahwa mereka
masih butuh waktu untuk latihan agar nanti tampil bagus kata mereka.
Dengan sedikit rasa kecewa tapi
saya tidak menunjukkanya rasa itu dihadapan siswa. Sebelum saya menyetujui
penundaan tersebut saya menanyakan apa alasan mereka minta penundaan. Satu orang
siswa mengacungkan tangan dan memberikan alasan :
1.
Agar nanti saat tampil bisa maksimal sehingga
nilai bagus
2.
Banyak tugas dari mata pelajaran lain
3.
Karena cuaca sering hujan tidak bisa ketemu
untuk Latihan
Dan alasan yang disampaikan tersebut disetujui oleh teman
satu kelasnya. PKM memang kompak dalam segala hal.
Satu pertanyaan lagi saya
lontarkan kepada semua siswa, kenapa sih, kamu semua senang sekali menunda dan
meminta penambahan waktu? Dengan kompak seperti dikomando mereka menjawab kita lagi
praktik negosiasi bu, kan kita sudah belajar negosiasi ni jadi kita sekarang
bernegosiasi dengan ibu.
Memang materi negosiasi sudah
kita pelajari dan juga sering melakukan negosiasi di kehidupan sehari-hari. Tapi
tidak semua hal selalu dinegosiasikan kata saya. Iya bu maaf tapi untuk kali
ini tolong kabulkan permintaan kami mohon mereka. Setelah negosiasi yang cukup
menyita pikiran dan hari saya pun memberikan waktu untuk latihan agar Kamis
depan tidak ada alasan lagi tidak bisa tampil.
Dari pengamatan saya ternyata
masih ada yang belum menentukan puisi apa dan karya siapa yang akan mereka gunakan
saat musikalisasi Kamis nanti. Saat saya tanya alasannya mereka berkelit dengan
belum ketemu judul puisi yang cocok. Ada yang sudah menemukan puisi tapi tidak
membawa alat musik untuk latihan, ada yang kelompok yang membawa alat musik dan
puisi sudah ada tapi anggota kelompok tidak lengkap. Dari 7 kelompok yang ada
hanya satu kelompok yang sudah siap semuanya mulai dari puisi, alat musik, dan
sudah menentukan peran masing-masing. tapi mereka tidak mau tampil terlebih
dahulu dengan alasan menunggu kelompok lainnya agar bisa tampil bareng. Kan tidak enak bu tampil duluan nanti dibilang songong lagi jawab ketua kelompoknya.
Dan akhirnya selama dua jam
pelajaran mereka gunakan untuk latihan dan dibawah pantauan saya. Setelah 2 jam
di kelas PKM pelajaran berakhir dengan bunyi bel menandakan waktu istirahat saya
turun ke lantai satu. Suara musik terdengar sampai ke ruang guru ternyata di
aula sedang diadakan Uprak (Ujian Praktik) Seni Budaya. Untuk mengurangi rasa
kecewa saya sebelumnya saya pun menyaksikan tampilan berbagai macam tari dari
siswa kelas 12. Mood saya pun bangkit Kembali dan siap mengajar di kelas
selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar