Bismillahi rohmanirrohim pertemuan di ruang tak kasat mata dunianya si maya untuk menimba ilmu dari orang-orang hebat pemberi banyak ilmu dan manfaat
Diawali dengan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah. Materi malam ini mengubah karya ilmiah kita menjadi sebuah buku, sesuatu yang berharga sehingga pengalaman kita dalam melakukan penelitian dapat dikenal bahkan dapat bermanfaat banyak bagi orang lain, sesuai dengan tema Menulis Buku Dari Karya Ilmiah lebih tepatnya Menerbitkan buku dari Karya Tulis Ilmiah bersama pematri handal yang karyanya sudah membahana bapak Eko Daryono, S.Pd,dan didampingi oleh ibu Nur Dwi Yanti , S.Pd,
Pak Eko Daryono yang lebih akrab di panggil Mr. Yons kelahiran 1975 berasal dari Karang Anyar Jawa Tengah adalah sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan dan membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta memiliki prestasi yang luar biasa 👏👏👏👏
Mr. Yons berharap melalui KBMN khususnya gelombang 28 berharap semua yang ada/ tergabung dalam grup meluruskan niat untuk belajar dan memperteguh minat untuk menerbitkan buku khususnya solo karier. Aamiin kobul ya Allah.
Materi diawali dengan pengertian KTI (Karya Tulis Ilmiah) yaitu KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah. Secara umum KTI ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku dimana masing masing memiliki contoh yang berbeda.
Karya Tulis Ilmiah Nonbuku
|
Karya Tulis Ilmiah Buku
|
- KTI bidang
akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
- KTI hasil
penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
- KTI berupa
ulasan atau resensi
|
- Buku Bahan
Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi
- Buku
Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
- Buku
kompilasi : bunga rampai, prosiding
|
Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas.
Adapun struktur penulisan KTI secara umum yang beliau sampaikan adalah sebagai berikut :
Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam Menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus.
Sedangkan perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku yang disampaikan beliau adalah :
Menurut beliau Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI. Sedangkan secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab. Dan secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti, teman sejawat, penulis.
Ini dia ni cara mengkoversi buku menjadi karya ilmiah yang sudah sukses dipraktikkan beliau terbukti dengan buku yang sudah dihasilkan beliau yaitu Kesejarahan (14 buku), Traveling (2 buku), Budaya Lokal (10 buku), Penelitian Ilmiah (2 Karya), dan 4 buku Antologi. Cara yang beliau maksud adalah :
1. Memodifikasi Judul
Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.
Contoh modifikasi judul yang beliu lakukan
2. Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan
KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah saya uraikan di atas. Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah. Contoh yang diberikan cara mengubah gaya penulisan kutipan/ pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas saja yaitu
Sumber Asli
Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa:
“Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau
tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh
perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah
Modifikasi
“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)
3. Modifikasi Bab I
Bab I yang biasanya PENDAHULUAN boleh tetap dipertahankan judulnya dengan PENDAHULUAN , boleh PEMBUKA atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku. Pada konversi PTK yang saya buat, saya rubah pendahuluan dengan FENOMENA PEMBELAJARAN TIK yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku. Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang
4. Modifikasi Bab II
Susunan bab dan sub bab di atas beliau rubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :
5. Modifikasi Bab III
Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya. Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan. Benar-benar menghilangkan bab III, menginclude bab 3 di bab 2 atau menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan. Menghilangkan bab 3 maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab bunyi bab 3 sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya. Menginclude bab 3 di bab 2 maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 3.
Misal dari contoh ini, langkah-langkah tindakan saya include di Bab V dengan sub Tahapan Penerapan Every One is Teacher Here Menggunakan Model Tindakan Kelas.
Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan. Contoh yang beliau lampirkan adalah
Pesan beliau membuat narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan
6. Modifikasi Bab IV
Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV. Dalam contoh yang berikan, Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK. Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung. Misalnya beliau pernah mengedit buku hasil lomba Dharma Wanita SMK se Provinsi Jawa Timur. Foto-fotonya full karena memang berisi cara membuat kerajinan, makanan. Sebagai contoh :
Misal modifikasi PTK beliau, bab VI : Pembelajaran TIK dengan penerapan strategi Tim Quiz mampu menciptakan iklim belajar yang aktif, interaktif, kolaboratif serta dapat membangkitkan semangat belajar…… Strategi Tim Quiz yang diterapkan dapat berhasil jika ada dukungan ……. Sebaliknya jika dukungan tersebut kurang optimal maka capaian yang diharapkan dari Strategi Tim Quiz …..
(tercetak tebal merupakan implikasi sekaligus rekomendasi di bagian penutupnya).
7. Modifikasi Bab V
Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul PENUTUP. Judul tersebut dapat dipertahankan. Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian. Mr Yons pernah mengedit desertasi yang bagian penutupnya komplit terkait dengan implikasi substansi isi buku.
8. Modifikasi Lampiran
Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.
Setelah mengetahui langkah-langkah mengkonversi karya tulis ilmiah menjadi buku ada Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku yang baik dan menarik
- Keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya.
- Menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis. Mengapa demikian, saat penulis menerbitkan buku dari hasil KTI-nya sedang otomatis dia sedang menyuguhkan bahan pustaka kepada pembaca. Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan.
- Memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis.
- Modifikasi bahasa buku. Hindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.
- Hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
- Wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
- Memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.
Beliau juga merekomendasikan buku cara mengkonversi KTI menjadi buku yang merupakan karya pemateri sebelumnya yang tergabung dalam tim solid Om Jay anggota KBMN.
Demikian materi yang disampaikan Mr. Yons malam ini yang waw sangat-sangat butuh kerja keras untuk melaksanakan dan mewujudkannya. Sangat menantang sekali, sebab akan ada perbedaan ketika kita menulis dari awal dengan mengkonversi suatu karya tulis dan tentu dengan tingkat kesulitan yang berbeda.
Terima kasih Mr. Yons untuk ilmu yang diberikan yang menularkan virus menulis semoga menjadi ladang pahala pembawa Anda ke surga nanti. dan juga bu Nur Dwi yanti semoga semakin cantik dan bahagia tentunya. Aamiin.
Semangat
BalasHapusTerima kasih bu
HapusMantap
BalasHapusJika berkenan silahkan mampir ke lilik-kistiana.blogspot.com
Terima kasih bun
HapusBaik
nama yang lagi viral -- sambo
BalasHapusLuar biasa resume yang singkat padat dan manfaat. semangat , moga jadi buku
Sekadar sama pk
HapusTerima kasih
Amiin kobul
Sukaaaa
BalasHapusTerima kasih ibu
BalasHapusSalam Literasi Jendral Sambo...Mampir ke blogku ya buu
BalasHapusBaik bu
Hapus